Persekusi di Ruang Konferensi

Ada kalimat yang tidak mampu

Dijangkau ruang dan waktu.

Ada pemikiran yang tidak dapat ditahan

Karena paradigma kebebasan tanpa batasan.

Jika akhir skenarionya banyak menelan korban,

Dengan dalih kebenaran tidak untuk dibungkam.

Konferensi,

Bukan medan mematahkan segala argumentasi,

Memudarkan justifikasi,

Ataupun memburamkan segala eksistensi

Masih saja dengan persepsi bahwa yang tampil menyuarakan narasi

Adalah pribadi yang sangat berarti,

Membangun pendapat orang agar kita terlihat peduli.

Ini, hanya bisikan hati dalam anomali arogansi

Tentang harga diri,

Yang masih saja sebagai acuan destinasi.

Istilahnya ‘demi citra diri’.

Lupa diri…

Basi

Ketika konferensi sebagai kancah memperbaiki.

Ajang evaluasi.

Bertonggak toleransi.

Resistansi kolaborasi.

Tidak akan ada persekusi di ruang konferensi.

Lagi.

Malang, 26 Agustus 2019

Karya : Asfira Zakiatun Nisa’

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *