Artikel

Media Pembelajaran Persegi Pintar

Oleh: Faizal Chandra

Sumber: Dokumen Pribadi

“Matematika adalah mata pelajaran yang tidak kusukai”

Kalimat Seperti itu mungkin sering terucap dari beberapa Adik-adik yang masih duduk di bangku sekolah, Khususnya Penulis dengar kemarin saat mengajar peserta didik kelas 9 di SMP 3 Pagak Satu Atap.

Bukan rahasia umum, jika matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang tidak disukai. Disamping membuat siswa harus pintar menghafalkan rumus yang banyak dan harus teliti setiap mengerjakan soal.

Penulis masih bingung kenapa matematika menjadi mata pelajaran yang tidak disukai?

Penulis adalah salah satu orang yang menyukai matematika walaupun nilai ujian tidak selalu bagus bahkan sering mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) dan merasa kurang pandai dalam matematika.

Penulis selalu berpendapat bahwa “Mata pelajaran yang disukai tidak selalu harus pandai ataupun mendapatkan nilai bagus pada mata pelajaran tersebut ”. Bahkan teman Penulis pernah berpendapat bahwa “Jika kamu sudah pandai terhadap suatu hal (mata pelajaran), maka mengapa engkau masih mempelajarinya?”. Jika engkau masih mempelajari nya, maka artinya kamu masih belum pandai dalam mata pelajaran tersebut.

Setelah Penulis mendapatkan mata kuliah Pengembangan Sumber dan Media Pembelajaran. Penulis berpikir bahwa media pembelajaran menjadi solusi tepat atas permasalahan para siswa yang kurang menyukai matematika.

Media pembelajaran sendiri terbagi menjadi 2, yaitu manipulatif dan ICT. Manipulatif adalah media yang dapat dimanipulasikan dengan tangan, diputar, dipegang, dipindah, dan dipotong-potong atau bisa dikatakan bahwa manipulatif adalah media yang dapat dimain-mainkan dengan tangan. Media pembelajaran manipulatif bisa dikatakan sebagai media tradisional.

Media Pembelajaran berbasis ICT adalah alat yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi. Dalam sistem ini interaksi antara pengajar (guru) dan peserta didik (Murid) tidak harus saling bertatap muka (bertemu) secara fisik seperti halnya dalam system Pendidikan konvesional, mereka bertemu dalam ruang teknologi informasi (internet) dengan memanfaatkan suatu media yang disebut Komputer. Semakin marak guru menggunakan media ini karena dinilai sangat efektif dan efisien. Sering juga dikorelasikan dengan suatu yang sedang disukai peserta didik seperti game (gim), komik dan lain sebagainya.

Berbekal ilmu yang Penulis dapat dari mata kuliah pengembangan sumber dan media pembelajaran, Penulis coba terapkan saat melaksanakan progam kerja mengajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 Pagak Satu Atap. Matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang kurang disukai, hal ini Penulis ketahui ketika memberikan pertanyaan kepada peserta didik kelas 9 tentang matematika dan mereka menjawab “Matematika itu sulit dan harus hafal rumus”. Setelah mendengar pernyataan tersebut, Penulis ingin membuat media pembelajaran matematika yang mudah dipahami dan ekonomis karena keterbatasan waktu dan akses ke kota cukup jauh untuk membeli bahan yang memadai dan membuat media yang bagus, akhirnya Penulis membeli kertas origami. Ya kertas origami yang sering dimainkan anak TK ataupun SD kelas 1 atau 2. Kertas origami ini akan Penulis jadikan media pembelajaran sederhana yang Penulis namai Persegi Pintar (Versi Sederhana).

Media pembelajaran Persegi Pintar ini ditujukkan kepada siswa SMP untuk memahami konsep bangun datar secara sederhana. Sejatinya bangun datar bermula dari persegi (Kecuali lingkaran).

Segitiga adalah setengah dari persegi atau persegi yang dibagi menjadi 2 secara diagonal. Jika rumus luas persegi S1 x S2 atau P x L, maka luas segitiga adalah 1/2  Luas Persegi = 1/2  x S1 x S2 / 1/2  x P x L = 1/2  x Alas x Tinggi.

Belah ketupat dan laying-layang adalah persegi yang diubah cara pandangnya seakan-akan bukan persegi, padahal cara menghitung nya sama.

Trapesium merupakan bangun datar yang dibentuk dari 1 buah persegi dan 2 buah segitiga siku-sku yang berada di samping kiri dan kanan. Dengan media pembelajaran persegi pintar Penulis memberikan Scafolding untuk memanipulasi Trapesium menjadi Persegi Panjang. Hal ini terbukti cukup efektif ketika para peserta didik antusias dalam penjelasan Penulis menggunakan media Persegi Pintar. Dengan persegi pintar tidak hanya memberikan 1 rumus atau cara saja dalam menyelesaikan permasalahan (soal) Trapesium, namun Penulis berikan opsi cara lain dengan menggunkan rumus Persegi Panjang (namun harus dimanipulasi terlebih dahulu).

Jajar Genjang merupakan bangun datar yang dibentuk dari 1 buah persegi dan 2 buah segitiga siku-siku yang berada di samping kanan dan kiri berbeda arah (ke atas dan ke bawah). Sama hal nya dengan Trapesium, Jajar Genjang pun dapat dimanipulasi menjadi Persegi Panjang menggunakan ilustrasi Media Pembelajaran Persegi Pintar.

Mata pelajaran Bangun Datar sebetulnya sangat dasar tapi masih banyak yang bingung dan kurang paham. Oleh karena itu Media Pembelajaran Persegi Pintar menjadi salah satu solusi yang tepat atas permasalahan pemahaman konsep bangun datar.

Masih banyak Media Pembelajaran Matematika yang dapat dikembangkan. Seperti ilmu matematika yang luas dan tidak terbatas, begitu pula Media Pembelajaran Matematika tidak terbatas.  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *